TANGERANG SELATAN, Berita kita
Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Yanto, mengatakan, akan menyampaikan keluhan warga terkait jalur domisili pada SPMB ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Menurut dia, keluhan warga perlu disampaikan karena banyak dari anak-anak mereka tidak diterima di SMA Negeri 6, meskipun rumahnya berada sangat dekat dengan sekolah.
“Kami telah menangkap apa yang diharapkan. Monggo, kami siap menyampaikan aspirasi ke Dinas Pendidikan Provinsi,” kata Yanto saat ditemui di SMAN 6 Tangsel, Pamulang Barat, Pamulang, Tangsel, Kamis (3/7/2025).
Ia juga meminta warga untuk menyiapkan surat yang berisi keluhan mereka agar dapat diteruskan ke Dinas Pendidikan Banten.
Hal itu perlu dilakukan mengingat kewenangan penuh mengenai kebijakan penerimaan siswa berada di tangan Dinas Pendidikan Banten.
Sementara pihak sekolah hanya menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh dinas terkait.
“Sehubungan dengan total yang kita miliki, kalau kepala sekolah tidak punya kewenangan apa pun. Yang punya adalah Dinas Pendidikan Provinsi,” jelasnya.
Sebelumnya, warga RW 10 Pamulang Barat telah menutup akses jalan di dua sekolah negeri, yaitu SMAN 6 Tangsel dan SMPN 4 Tangsel.
Mereka memasang gembok dan spanduk yang bertuliskan permohonan maaf mereka karena harus menutup akses tersebut.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Penutupan jalan sementara,” demikian bunyi tulisan dalam spanduk berukuran dua kali satu meter itu.
Di bagian bawah spanduk berwarna kuning itu, tercantum alasan mereka menutup akses jalan tersebut.
“Akses ini ditutup karena sistem penerimaan siswa mengabaikan hak anak-anak kami bersekolah di lingkungan sendiri,” tulis pada spanduk itu.
Adapun dari tiga spanduk tersebut, dua dipasang di gerbang yang mengakses jalan SMAN 6 Tangsel dan satu dipasang di SMPN 4 Tangsel.