Categories Tak Berkategori

Selain menyerang Jokowi, Roy Suryo kini mendukung pemakzulan Wapres Gibran, akun Fufufafa menjadi pemicu


Gurutekno

– Roy Suryo ternyata tidak hanya menyerang Jokowi, ia juga menyerang Wapres Gibran.

Bahkan Roy Suryo ternyata juga mendukung pemakzulan Wapres Gibran.

Tidak main-main, Roy Suryo bahkan memilih untuk tidak hadir dalam panggilan Polda Metro Jaya terkait kasus ijazah Jokowi.

Hal ini lantaran Roy Suryo memilih untuk bergabung dengan Forum Purnawirawan yang meminta Wapres Gibran diganti.

Pengacara Roy Suryo, Ahmad Khozinudin mengatakan kliennya mendapat surat panggilan klarifikasi dari Polda Metro Jaya terkait dengan laporan soal kasus ijazah Jokowi pada Rabu (2/6/2025).

Namun begitu, Roy memutuskan untuk tidak hadir alias absen.

“Orang yang diundang besok saat klarifikasi di polda kami sebenarnya siap 11 ribu triliun persen. Tapi kami sangat hormati saran dari kuasa hukum kami. Secara hukum tidak perlu dihadiri. Tapi kami siap,” kata Roy sebagaimana dilansir dari TribunNewsBogor.

Meskipun tidak ada panggilan dari polisi, Roy ternyata menghadiri konferensi pers Forum Purnawirawan yang mengusulkan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Tadi ada juga yang sempat bilang, ‘wah mas Roy main makzulkan juga’,” katanya.

Ia mengaku sudah bergabung dalam usulan makzulkan Wakil Presiden sejak lama.

“Saya mengikuti pertemuan dengan para jenderal pensiunan dan para laksamana serta para marsekal sudah sejak lama. Banyak pertemuan di Taman Mini, Balai Sarbini, tanggal 17 April saya juga ikut serta saat di Jakarta Utara bahkan menjadi pembicara di sana. Kemudian saat di Bandung ada dukungan dari para pensiunan militer di Bandung, saya juga hadir di Yogyakarta,” katanya.

“Jadi saya selalu mendampingi gerakan dari bapak veteran TNI,” tambah Roy Suryo.

Roy Suryo tidak hanya menuduh ijazah Jokowi palsu, kini ia juga menuding bahwa akun Fufufafa merupakan milik Gibran.

“Jelas, bukan omong kosong. Sekarang tentang Fufufafa sudah kita presentasikan berulang kali secara teknis, bukan hanya dengan termul, buzzer yang hanya bisa menyela pembicaraan,” katanya.

Selain itu, ia juga telah menyebarkan tuduhan terhadap akun Fufufafa ini di sejumlah kampus.

“Sudah ada di kampus di Jogja, kampus di Solo, Bandung dengan ITB, Unpad dan UPI sudah kita clearkan apa temuan saya yang 99,9 persen detail soal Fufufafa,” katanya.

Ia mengatakan bahwa Fufufafa merupakan akun milik Gibran Rakabuming Raka.

“Sudah saya presentasikan juga di depan DPD dan sudah jelas terlihat. Jadi saya berani bertanggung jawab. Ini jelas bahwa Fufufafa 99,9 persen adalah Gibran,” katanya.

Dalam usulan pemakzulan Wapres, terdapat empat poin alasan.

Mulai dari akun Fufufafa, keputusan Mahkamah Konstitusi, ketidakmampuan bekerja hingga tuduhan korupsi.

Roy Suryo mengaku menambahkan dua poin dalam usulan agar Wakil Presiden Gibran dapat dimakzulkan.

“Saya pernah bongkar tapi waktu itu saya langsung dikriminalisasi dilaporkan ke Bareskrim. Fufufafa itu Gibran berbuat curang saat debat capres, dia menggunakan alat bantu berupa headset dan dia dipandu orang di belakang,” kata Roy.

Menurutnya, Gibran menggunakan alat bantu dengar saat debat capres.

Roy Suryo menuduh alat bantu tersebut disembunyikan di balik jaket.

“Tapi orang itu tidak mampu memeriksa, padahal saya sudah bilang untuk menggeledahnya. Karena dia menggunakan jaket yang tinggi, di sini ada earphone yang dipakai,” kata Roy.

Poin terakhir adalah Roy menuduh Gibran sudah mengikuti akun judi online.

“Paling baru tanggal 4 Juni lalu, dia terciduk dan itu konfirmasi bahwa dia mem-follow judi online. Sudah dikonfirmasi setWapres. Tiga akun judi online, itu fatal menurut saya,” kata Roy Suryo.


Omongan Roy Suryo tak Akan Dipenjara dalam Kasus Keaslian Ijazah Jokowi

Sementara itu, dengan penuh sombong, Roy Suryo bahkan mengatakan bahwa proses hukum terkait ijazah tersebut hanyalah trik Jokowi.

Roy Suryo menilai jokowi sengaja menjadikan proses hukum lantaran tak mau menunjukkan keaslian ijazahnya ke hadapan publik.

Diketahui Roy Suryo memang bersikeras menyebut bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.

Meskipun Bareskrim telah menyatakan ijazah Jokowi asli, Roy Suryo sama sekali tidak percaya.

Kini setelah dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya, Roy Suryo mengaku belum menerima panggilan.

“Secara maya sudah, tapi secara fisik belum,” kata Roy Suryo dilansir dari TribunNewsBogor.

Ia juga mempertanyakan kepentingan dari para pelapor.

“Tapi tidak apa-apa, biarkan saja, kan yang namanya orang melapor kan boleh, sah-sah saja. Perkara yang melapor tidak punya legal standing, mengada-ada, nanti lain soal. Ini apa orang-orang ini. Tapi tidak apa-apa, biar membuat capek Polda Metro Jaya saja,” kata Roy Suryo.

Ahli telematika ini menganggap bahwa proses hukum di Polda Metro Jaya sama sekali tidak berkaitan dengan tuntutannya agar Jokowi menunjukkan ijazah UGM.

“Dari pelaporan saja sudah jelas tidak ada hubungan dengan kemarin,” katanya.

Ia menganggap proses hukum di PMJ (Polda Metro Jaya) hanya sebagai trik Jokowi agar tidak menunjukkan ijazahnya.

“Ini kan salah satu cara dari Joko Widodo supaya dia gak nunjukin ijazahnya saja. Ini trik yang licik menurut saya. Jadi dilaporkannya menghasut,” katanya.

Roy Suryo mengatakan bahwa sesuai putusan Mahkamah Konstitusi, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk memenuhi pasal penghasutan.

Pelapor tidak membaca putusan MK, bahwa MK telah memutuskan Pasal 160 KUHP itu hanya bisa diterapkan kalau ada bukti delik materilnya, kalau hanya formil tidak ada korbannya.

“Contohnya saya dilaporkan menghasut, tetapi yang bersangkutan tidak terbukti terhasut, ya tidak bisa. Dan itu harus menghasut melawan negara, apakah Joko Widodo adalah negara? Bukan juga kan,” kata Roy Suryo.

Selain itu, kata Roy, Pasal 28 dan Undang-Undang ITE yang dikenakan oleh Jokowi tidak sesuai dengan tindakannya.

“Selanjutnya Pasal 28 sudah jelas, Undang-Undang ITE apalagi yang saya bahas tidak ada unsur sara, tidak ada ras yang kemudian dilawan,” katanya.

Karena terlalu percaya diri, Roy Suryo menganggap proses hukum soal ijazah Jokowi hanya sekadar untuk bahan tertawaan.

“Tidak apa-apa, biarkan saja, ini hanya candaan,” kata Roy Suryo.

Baca berita menarik Guruteknologi lainnya di
Berita Google

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like