Categories Berita

Ayah Septian Eka Rahmadi Kenang Anaknya sebagai Sosok Cerdas dan Hangat


SUMBAWA, Beritakita.online

– Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) asal Sumbawa, Septian Eka Rahmadi (22), yang meninggal dunia dalam kecelakaan di Maluku Tenggara, telah dimakamkan pada Kamis (3/7/2025) sore.

Dwi Harjanto, ayah dari Septian Eka Rahmadi, mengenang putranya sebagai sosok yang cerdas, santun, dan memiliki kepribadian yang hangat.

Septian adalah mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) UGM angkatan 2022 yang berhasil diterima di UGM melalui jalur beasiswa.

“Anak saya yang telah meninggal dikenal sebagai seseorang yang berprestasi dan memiliki pribadi yang hangat. Septian ini dikenal dekat dengan adik-adiknya serta teman-temannya di sekolah maupun lingkungan tempat tinggalnya,” kata Dwi, Jumat (4/7/2025).

Dwi menceritakan, awalnya dia mendapatkan informasi korban tenggelam akibat kapal terbalik dari teman sang anak.

Setelah mendapat informasi tersebut, Dwi kemudian mencari informasi ke dosen pembimbing KKN dengan jawaban yang masih mengonfirmasi ke teman yang berada di lokasi.

“Saya baru menerima kepastian (Eka Septian menjadi korban) sekitar pukul 17.00 wita dari pihak rektorat UGM. Kami pun langsung syok mendapatkan informasi tersebut,” ucapnya lirih.

Ayah Septian Dwi Harjanto mengaku sebelum kejadian dirinya tidak memiliki firasat apapun atas musibah tersebut.

Bahkan pada pagi harinya sebelum kejadian, dia mengaku sempat melakukan komunikasi melalui pesan singkat WhatsApp.

“Tidak ada (firasat), karena paginya kita sempat berkomunikasi melalui pesan whatsapp seperti biasa dan tidak memberikan kabar kalau ada kegiatan itu,” ucapnya.

Jenazah Septian Eka Rahmadi tiba di Sumbawa menggunakan ambulans Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, sekitar pukul 15.00 wita.

Jenazah yang telah ditunggu oleh keluarga dan teman-temannya selama sekolah sejak kemarin langsung disambut dengan tangisan. Jenazah tersebut dimakamkan di pemakaman umum setempat.

Sejumlah pelayat terlihat memadati rumah duka untuk memberikan doa dan penghormatan terakhir.

Diketahui, kecelakaan terjadi pada Selasa, 1 Juli 2025 sekitar pukul 14.06 WIT, saat longboat bertolak dari Desa Debut, Kecamatan Manyeuw menuju Pulau Wahr.

Dalam perjalanan, perahu tersebut terbalik karena kondisi laut yang tidak bersahabat.

Pemantauan Beritakita.online suasana pemakaman dipenuhi air mata duka pelayat.

Keluarga, sahabat, teman mahasiswa KKN, dosen, dan civitas akademika UGM turut hadir dalam pemakaman dan membacakan Al-Fatihah.

Jenazah disemayamkan di rumah duka, setelah itu langsung dimakamkan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like