PIKIRAN RAKYAT –
Anak-anak nakal bisa menjadi potensi para prajurit TNI ke depannya. Hanya saja sebelumnya perlu dididik sedemikian rupa agar justru potensi ini menjadi berguna.
Berikut dikemukakan oleh Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat melepas para calon Taruna Akademi TNI di Makodam III/Siliwangi di Jalan Aceh, Kota Bandung pada Jumat 4 Juli 2025.
Menurut KDM, banyak anak yang sebelumnya masuk ke barak militer akhirnya memiliki karakter yang terbentuk. Mereka ini, kata KDM, setelah lulus justru rata-rata ingin masuk Secaba (Sekolah Calon Bintara).
“Saya lihat ya, mereka tinggal dibina saja. Sekarang misalnya dia kelas dua nih ya tinggal disiapkan. Apalagi yang kelas tiga ya tinggal disiapkan dengan baik. Jadi sangat baik. Bahkan menurut saya anak nakal itu potensi bagi TNI,” katanya.
Potensi ‘Anak Nakal’
Sehingga kata KDM jika anak itu nakal, bandel, atau berandal itu merupakan potensi. Terlebih tentara memerlukan orang-orang pemberani.
“Jadi tidak ada yang bukan potensi. Tetapi kan TNI hari ini juga tidak hanya mengarah pada fisik. Jadi sudah mengarah pada kemampuan teknologi, ya kemampuan teknologi siber misalnya,” katanya.
Disinggung mengenai muatan lokal terkait pendidikan militer. Menurut KDM, hal ini sebelumnya tidak diperkenankan.
“Ya baik ya. Jadi gini, sekarang ini kita bisa melihatnya sederhana saja. Jadi jangan mengukur anak barak militer. Namun kita ukur anak-anak yang akan masuk akademi militer hari ini. Mereka itu kan sudah terbentuk tuh karakter sikapnya,” katanya.
Padahal kata KDM mereka hanya mengikuti seleksi dalam waktu beberapa bulan. “Nah kalau sistematika dalam pembentukan karakter TNI itu dibangun di sistem pendidikan kita, maka karakter akan terbentuk,” katanya.
Bahkan sebelumnya KDM mengaku melepas anak-anak yang pergi ke Jepang. “Jumlahnya 750 orang dididik oleh lembaga pendidikan keterampilan. Kemudian ternyata kan sama juga pembentukan karakternya adalah karakter disiplin militer,” katanya.
Sehingga kata KDM dengan pendidikan itu mereka bisa memahami disiplin militer bukan disiplin ala perang. “Tetapi disiplin untuk memasuki pasar kerja. Hal ini karena pada akhirnya seluruh jejaring pasar kerja itu memerlukan disiplin,” ujarnya.
KDM: Disiplin Cegah Geng Motor
Melalui disiplin tersebut, kata dia, maka nanti di jalan tidak ada geng motor. “Tidak ada juga balapan, tidak ada yang merokok di sembarang tempat, dan tidak ada yang minum-minuman keras,” katanya.
Kemudian dilanjutkan KDM tidak ada lagi tawuran antarsekolah. “Nah kemudian yang berikutnya juga tidak ada keluyuran malam. Ini karena jika anak-anak sudah diarahkan ingin masuk misalnya Akademi TNI, Akademi Militer maka sudahlah selama dua tahun dia tidak boleh lagi keluar lebih dari jam 9 malam,” katanya.
Ini karena jika mereka keluar lebih dari jam 9 malam, hal tersebut akan terlihat dari paru-parunya.
“Jadi itu nanti akan diingatkan saat masa orientasi siswa ke Dinas Pendidikan,” katanya.
Selain itu, kata KDM, dia juga akan menggandeng TNI dan Polri baik dari Kodam III/Siliwangi maupun Polda Jabar. “Kami juga akan menggandeng TNI AU dan TNI AL. Para tentara ini akan membangkitkan semangat, jiwa, dan disiplin,” katanya.
Jadi yang biasanya dulu zaman saya itu ospek, nanti dibentuk baris berbaris, bangun pagi, cara pakai baju. Apalagi cara makan tentara tuh kan diajarkan semuanya, makan diajarkan, berdoa ternyata yang paling rajin berdoa ketika makan tuh di sekolah TNI, katanya.
Secara garis besar, kata KDM Provinsi Jawa Barat itu sudah siap. “Sebelum ada usulan itu juga sudah siap melaksanakan pendidikan kedisiplinan bagi siswa dengan melibatkan para anggota TNI,” katanya.***