Categories Gaya Hidup Pendidikan

Lactobacillus dan Bifidobacterium: Bakteri Baik yang Menjaga Mood Kita

Two types of good bacteria in the digestive system, namely

Lactobacillus

dan

Bifidobakterium

ternyata memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan emosi.

Tidak hanya membantu pencernaan, kedua mikroba ini juga berkomunikasi langsung dengan otak melalui mekanisme yang dikenal sebagai sumbu usus-otak (gut-brain axis). Melalui jalur ini, mereka memengaruhi produksi zat kimia seperti serotonin dan GABA yang berperan dalam mengatur suasana hati, stres, dan tidur.

Lactobacillus adalah salah satu genus bakteri usus yang diketahui dapat meningkatkan kadar GABA (gamma-aminobutyric acid), neurotransmiter penghambat yang memberikan efek menenangkan pada sistem saraf pusat. Studi oleh Bravo et al. (2011) menunjukkan bahwa Lactobacillus rhamnosus mampu mengurangi kecemasan dan stres pada tikus melalui peningkatan ekspresi reseptor GABA di otak.

Efek ini hanya muncul jika jalur komunikasi melalui saraf vagus tetap aktif, menandakan betapa pentingnya komunikasi usus-otak dalam pengaruh psikologis.

Sementara itu, Bifidobacterium mendukung kesehatan mental dengan cara lain: membantu metabolisme triptofan, senyawa prekursor serotonin. Serotonin merupakan hormon penting yang mengatur rasa bahagia dan keseimbangan emosi.

Desbonnet et al. (2010) melaporkan bahwa Bifidobacterium infantis menurunkan kadar hormon stres kortikosteron dan meningkatkan ekspresi reseptor serotonin di otak pada hewan uji, menunjukkan potensi efek antidepresan dari bakteri ini secara alami.

Bukti nyata juga terlihat pada manusia. Penelitian oleh Messaoudi et al. (2011) mengamati efek kombinasi Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum pada individu sehat. Hasilnya menunjukkan penurunan signifikan dalam skor kecemasan, depresi, dan kadar kortisol dalam air liur setelah konsumsi probiotik selama 30 hari.

Hal ini memperkuat gagasan bahwa menjaga komposisi mikrobiota usus dapat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan kesehatan mental dan ketahanan terhadap stres.

Peran Lactobacillus dan Bifidobacterium tidak bisa lagi dianggap sepele. Kedua bakteri baik ini bukan hanya penjaga saluran cerna, tetapi juga penjaga mood dan emosi kita. Melalui sumbu usus-otak (gut-brain axis), mereka memengaruhi produksi neurotransmiter penting yang menentukan keseimbangan psikologis.

Dengan memperhatikan asupan probiotik, mengonsumsi makanan tinggi serat, dan menjalani pola hidup sehat, kita dapat menjaga kestabilan mikrobiota usus dan pada akhirnya mempertahankan keseimbangan mental di tengah tekanan kehidupan modern.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like