KABAR PENDIDIKAN
– Memasuki tahun ajaran baru 2025-2026, SMAN 1 Kadugede, Kabupaten Kuningan, sekali lagi membuktikan statusnya sebagai salah satu institusi pendidikan favorit. Gelombang minat dari calon siswa, baik dari dalam maupun luar kabupaten, membanjiri pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini, terutama melalui jalur prestasi yang ketat.
Kuota Terpenuhi, Peminat Membludak: Daya Tarik Lokasi Strategis
Bahkan pada tahap awal pendaftaran melalui jalur domisili, SMAN 1 Kadugede telah berhasil memenuhi kuota penerimaan. Bahkan, jumlah pendaftar jauh melampaui kapasitas yang tersedia, menunjukkan daya tarik yang kuat.
Fenomena ini terutama terlihat pada calon siswa yang berdomisili di dekat perbatasan antara Kecamatan Kadugede dan Kecamatan Nusaherang. Lokasi strategis sekolah ini menjadi salah satu daya tarik utama, memudahkan akses bagi siswa dari wilayah sekitarnya.
Jalur Prestasi: Menarik Minat Siswa Perbatasan
Daya tarik SMAN 1 Kadugede semakin terpancar pada jalur prestasi, baik akademik maupun non-akademik, yang seleksinya digelar selama dua hari, Kamis-Jumat, 3-4 Juli 2025. Secara khusus, panitia SPMB mencatat adanya minat yang sangat tinggi dari calon siswa perbatasan asal Wilayah Cikijing, Kabupaten Majalengka. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Kadugede (Kuningan) dan Cikijing (Majalengka) adalah daerah yang berbatasan langsung.
Sejak dulu, SMAN 1 Kadugede memang telah menjadi tujuan favorit bagi siswa dari daerah perbatasan ini, dan tradisi tersebut terus berlanjut hingga kini. Reputasi sekolah yang kuat dan lokasinya yang mudah dijangkau menjadikannya pilihan utama bagi mereka yang mencari pendidikan berkualitas di luar wilayah administrasi mereka sendiri.
Transparansi Seleksi Menumbuhkan Kepercayaan
Ketua Panitia SPMB SMAN 1 Kadugede, Bayu, yang didampingi Sekretaris Nana Nuryana, menjelaskan detail proses seleksi yang transparan. Seleksi tahap dua dibagi menjadi tiga sesi, masing-masing berdurasi 90 menit. Peserta mengerjakan 30 soal, terdiri dari 15 soal literasi dan 15 soal numerasi (eksak dan sosial).
Kemajuan teknologi juga menjadi bagian dari daya tarik proses ini; peserta menggunakan ponsel mereka untuk membuka dan menjawab soal, dengan nomor urut soal yang berbeda-beda untuk menjaga integritas.
Pada saat itu pula hasilnya akan muncul dan diketahui langsung oleh peserta seleksi. Apakah calon siswa tersebut dapat diterima atau tidak di sekolah dimaksud tergantung hasil seleksi yang diakumulasikan dengan nilai rapor dari mulai kelas X, XI, dan kelas XII sekarang. Dalam hal ini sangat terbuka, tanpa ada yang disembunyikan.
Sistem seleksi yang transparan dan hasil yang dapat langsung diakses ini menumbuhkan kepercayaan tinggi dari calon siswa dan orang tua. Semua orang, khususnya peserta akan tahu sendiri hasil seleksi, lalu digabungkan dengan nilai rapor dari kelas X hingga kelas XII,” tuturnya.
Kapasitas Memadai dan Kepercayaan Masyarakat
Kepala SMAN 1 Kadugede, Rhida Jaya Bhuana, menyatakan bahwa sekolah akan menerima sebanyak 396 siswa untuk kelas X, yang akan dibagi ke dalam 11 rombongan belajar (Rombel). Rhida memastikan kuota ini relatif aman dan dapat terpenuhi, bahkan ada kemungkinan kelebihan pendaftar akan dialihkan ke sekolah lain.
Daya tarik utama SMAN 1 Kadugede adalah kepercayaan yang telah terbangun dari masyarakat, hasil dari komitmen sekolah terhadap kualitas pendidikan dan proses penerimaan yang adil dan terbuka. “Alhamdulillah, SMA Negeri 1 Kadugede selalu banyak diminati oleh para calon siswa baik dari dalam maupun luar daerah. Hal itu menunjukkan bahwa sekolah kami mendapat kepercayaan dari masyarakat,” tuturnya. (Emsul/Kabar Kuningan)***