Categories Tak Berkategori

MENAKUTKANNYA Leptospirosis Menyebabkan 101 Orang Meninggal, Gejala Penyakit Demam, Nyeri Otot atau Mata Kuning


Beritakita.online

Waspadai penyakit leptospirosis.

Penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh air kencing tikus telah merenggut korban jiwa.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melaporkan selama Januari – Juni 2025 ada 101 orang meninggal akibat kencing tikus

Hingga 2 Juni 2025 total kasus penyakit Leptospirosis sebanyak 787.

“Selama Januari – 6 Juni 2025 sudah ada 101 orang meninggal dari 787 kasus Leptospirosis di Indonesia,” tulis keterangan Kemenkes.

Leptospirosis sangat berbahaya karena bakteri leptospira yang menyebar di air genangan dapat masuk ke dalam tubuh secara tidak disadari.

Perubahan iklim menyebabkan hujan semakin lebat dan banjir semakin sering terjadi.

Sehingga bakteri leptospira dari air kencing tikus semakin mudah menyebar.

Leptospirosis sering muncul di 14 provinsi endemis ini:

Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.

Sayangnya, gejala penyakit ini mirip dengan gejala penyakit lain,

Sehingga sering kali pasien datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan yang parah.

Kemenkes mengingatkan, jika setelah beraktivitas di air kotor muncul gejala demam, nyeri otot, atau mata kuning.

Segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

Cara mencegah penularan penyakit kencing tikus dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat, simpan makanan dan minuman di tempat yang baik, sering mencuci tangan dan kaki dengan sabun, membasmi tikus di rumah atau di kantor, serta mendisinfektan bagian-bagian rumah, kantor, atau gedung.


Pemicu Alergi dan Asma

Tikus, hama kecil yang satu ini memang sering menjadi momok bagi sebagian orang.

How could it be otherwise?

Keberadaannya bukan saja mengganggu kenyamanan, tapi juga sering membuat benda-benda di dalam rumah rusak.

Mulai dari kabel, pakaian hingga furnitur juga bisa digigit dan dirusak oleh hewan yang satu ini.

Tidak cukup sampai di situ saja, tikus juga sering kali meninggalkan kotoran dan bekas kencingnya di tempat mana saja yang disinggahi.

Jangan dibiarkan begitu saja, kondisi rumah yang kotor akibat kotoran dan bekas kencing tikus ini bisa menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan.

Dikutip dari berbagai sumber, kotoran tikus dapat menjadi alergen yang memicu reaksi alergi dan asma.

Hal ini dapat terjadi khususnya pada anak-anak atau bayi yang sering merangkak atau bermain di lantai yang telah terkontaminasi.

Bau kotoran yang bercampur dengan urin juga dapat menyebar ke berbagai sudut ruangan sehingga mengganggu kenyamanan di dalamnya.

5 Tips Mengatasi Masalah Kotoran Tikus

Nah, untuk mengatasi masalah kotoran tikus ini, ada banyak cara yang bisa kamu lakukan.

Untuk lebih jelasnya, simak 5 tips yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini:

1. Gunakan Sarung Tangan dan Perlengkapan Pelindung Diri yang Memadai

Seperti yang kita ketahui, kotoran dan urin tikus ini jangan sampai bersentuhan dengan kulit secara langsung.

Considering the many dangers that this rat dirt can cause.

Dilansir dari berbagai sumber, kamu wajib memakai sarung tangan dari bahan karet atau plastik saat akan membersihkan bekas urin dan kotoran tikus.

Sarung tangan dan masker akan melindungi tubuh dari penularan virus berbahaya melalui kotoran hewan pengerat tersebut.

Anda juga perlu memastikan ventilasi dalam kondisi baik dengan membuka pintu dan jendela selama setidaknya 30 menit untuk mengalirkan udara segar ke area tersebut.


2. Gunakan Pemutih untuk Mendisinfeksi

Jika kamu menemukan kotoran dan air kencing tikus di dalam rumah, sebaiknya didisinfeksi terlebih dahulu.

Tapi ingat, jangan langsung menyapu kotoran atau air kencing karena saat digunakan lagi bisa membuat kuman yang menempel jadi menyebar.

Anda dapat menyemprotkan urine dan kotoran dengan disinfektan atau campuran pemutih dan air, lalu diamkan selama 5 menit.

Dilansir dari berbagai sumber, konsentrasi larutan pemutih yang disarankan adalah 1 bagian pemutih dan 10 bagian air.

Tetapi jika kamu ingin menggunakan disinfektan biasa, harap selalu ikuti instruksi penggunaan pada label kemasan untuk waktu pengenceran dan desinfeksi yang tepat.


3. Gunakan Tisu untuk Mengambil Kotoran dan Membersihkan Bekas Air Kencing

Menggunakan tisu bisa menjadi solusi untuk membersihkan kotoran tikus dan bekas urinenya secara mudah.

Tapi ingat, hal ini tetap harus dibarengi dengan penggunaan sarung tangan.

Anda dapat menggunakan tisu untuk membersihkan air seni dan kotoran, lalu segera buang sampahnya ke tempat sampah.

After the mouse droppings and urine have been removed, disinfect items that may have been contaminated by the urine and droppings.

4. Memanfaatkan Cuka Putih

Tidak selalu harus menggunakan disinfektan berbahan kimia, kamu juga bisa memanfaatkan cuka putih untuk mengatasi masalah kotoran dan air kencing tikus.

Cuka putih adalah bahan pembersih sekaligus disinfektan yang bisa menjadi alternatif untuk membersihkan kotoran tikus.

Anda dapat mencampurkan satu setengah cangkir cuka putih dengan 3,8 liter air.

Lanjutkan dengan menggunakan bahan tersebut untuk disemprotkan ke area yang dikotori tikus dan diamkan selama lima menit.

Selanjutnya, bersihkan dengan tisu dan semprot ulang dengan cairan disinfektan.

Tapi ada yang perlu diingat, jangan gunakan cairan ini ke permukaan yang terbuat dari batuan alam karena bisa merusak ya.

5. Mengatasi Kencing Tikus dengan Baking Soda dan Sabun Cuci Piring

Tidak kalah ampuh, bahan kelima ini bisa membantu mengatasi masalah kencing tikus dan baunya secara lebih mudah.

Untuk cara pertama, gunakan baking soda untuk menutupi area yang terkena air kencing tikus.

Lanjutkan, gosokkan ke area yang telah diberi larutan cuka, atau Anda juga dapat menambahkan dua sendok makan soda kue langsung ke campuran air dan cuka dalam botol semprot.

Untuk pembersihan di permukaan kain, Anda bisa menggunakan campuran sabun cuci piring dan tujuh ons cairan hidrogen peroksida 3 persen.

Jika bau masih tercium, gunakan juga baking soda untuk menyerap bau tersebut.

Tapi ingat, cara di atas perlu dilakukan secara aman dengan perlindungan diri yang memadai.

Jika prosesnya sudah selesai, jangan lupa untuk mencuci tangan sampai bersih dan bebas kuman.


(*/Beritakita.online)



Sumber:

Tribunnews.com/


TribunSolo.com

/tribunshopping



Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Berita Google



Ikuti juga informasi lainnya di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
Saluran WA



Berita viral lainnya di
Tribun Medan

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like