Our news
,
Jakarta
–
Kidney failure
tanpa memandang usia. Penyakit ini juga mengancam generasi muda akibat gaya hidup yang tidak sehat. Jika dibiarkan, kebiasaan ini berpotensi memicu penyakit ginjal kronis hingga gagal ginjal permanen di usia muda. Lalu, apa saja gaya hidup tidak sehat yang berisiko menyebabkan gagal ginjal pada anak muda?
1. Konsumsi Makanan Cepat Saji
Anak muda saat ini cenderung lebih menyukai makanan cepat saji dan
makanan cepat saji
. Diambil dari halaman
Ministry of Health
,
makanan cepat saji
mengandung kadar natrium yang cukup tinggi. Kandungan natrium tersebut berpotensi memengaruhi kinerja organ ginjal.
Akibatnya, ginjal tidak mampu menyaring racun dalam darah secara optimal. Konsumsi
makanan cepat saji
dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Kandungan garam yang berlebihan dapat memicu retensi cairan dan peningkatan tekanan darah sehingga menambah beban kerja ginjal.
2. Lack of Plain Water Consumption
Sebagian besar anak muda kini lebih memilih minuman manis dibandingkan air putih yang memiliki peran penting untuk membantu fungsi ginjal menyaring zat-zat berbahaya dari dalam tubuh.
Menurut informasi dari laman
Faculty of Medicine, Universitas Indonesia
Selain itu, asupan cairan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan dehidrasi dan mengganggu fungsi ginjal. Disarankan untuk mengonsumsi setidaknya delapan gelas air putih setiap hari guna menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
3. Penggunaan Obat Tanpa Resep dapat Merusak Ginjal
Penggunaan obat tanpa resep dokter, terutama jenis anti inflamasi nonsteroid (NSAID), berisiko merusak ginjal apabila digunakan secara berlebihan. Meskipun obat-obatan tersebut efektif sesuai dosisnya, tetap ada potensi efek samping serius jika tidak digunakan dengan tepat.
Dikutip dari
Yayasan Ginjal Nasional
sekitar 2-5 persen kasus baru gagal ginjal kronis setiap tahun diperkirakan berkaitan dengan konsumsi berlebihan obat pereda nyeri. Jika kerusakan ginjal sudah terjadi, penggunaan obat yang tidak sesuai akan memperburuk kondisinya. Karena itu, penggunaan obat sebaiknya selalu berdasarkan petunjuk medis, terutama pada anak-anak.
4. Kebiasaan Mengonsumsi Garam Berlebih
Pola makan tinggi garam atau natrium yang sering ditemukan pada anak muda, misalnya melalui makanan instan dan camilan asin. Gaya hidup ini dapat memicu peningkatan tekanan darah dan memberikan beban tambahan pada ginjal.
Untuk mengurangi risiko tersebut, penggunaan garam sebaiknya diganti dengan bumbu alami atau rempah-rempah. Dalam jangka waktu tertentu, lidah akan terbiasa sehingga keinginan untuk mengonsumsi garam pun bisa berkurang secara alami.
5. Tingginya Konsumsi Makanan Olahan
Hasil studi pada 2022 yang dilaporkan oleh
Yayasan Ginjal Nasional
menemukan bahwa konsumsi makanan olahan secara berlebihan meningkatkan risiko penyakit ginjal hingga 24 persen. Makanan seperti sosis, nugget, keripik, dan makanan kemasan lain yang biasa dikonsumsi anak muda mengandung banyak zat tambahan seperti pemanis buatan, natrium, lemak jenuh, serta karbohidrat olahan.
Mengganti makanan tersebut dengan bahan alami seperti buah, sayur, dan biji-bijian menjadi pilihan yang lebih baik. Konsultasi dengan ahli gizi juga dapat membantu menyusun pola makan yang sehat dan seimbang.
6. Konsumsi Gula yang Berlebihan
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis, seperti minuman boba, soda, atau camilan tinggi gula, menjadi kondisi umum di kalangan anak muda. Asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes—dua kondisi utama yang berkontribusi terhadap kerusakan ginjal.
Gula tersembunyi juga sering ditemukan dalam makanan kemasan yang tampaknya tidak manis. Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk lebih teliti dalam memilih makanan dengan memeriksa label informasi nutrisi.
7. Konsumsi Alkohol Secara Berlebihan
Konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan peningkatan tekanan darah. Keduanya berkontribusi pada peningkatan beban kerja ginjal. Konsumsi alkohol juga dapat memicu gangguan pada fungsi hati yang pada akhirnya turut berdampak terhadap fungsi ginjal.
8. Kebiasaan Merokok
Lifestyle
merokok memberikan dampak negatif terhadap kesehatan secara menyeluruh, termasuk kesehatan ginjal. Zat berbahaya dalam rokok dapat merusak ginjal secara langsung melalui mekanisme stres oksidatif. Dikutip dari
Healthline
merokok juga meningkatkan risiko munculnya penyakit lain yang berhubungan dengan kerusakan ginjal, seperti hipertensi dan diabetes.
Karunia Putri
berkontribusi dalam penulisan artikel ini.