Categories Berita Teknologi

Zulhas: Arab Saudi Siap Investasi US$10 Miliar untuk RI di Bidang Energi


Our news

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa Arab Saudi berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor, tidak hanya terbatas pada urusan haji, umrah, dan tenaga kerja.

Hal ini disampaikan setelah mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS) di Istana Al-Salam, Jeddah, Kamis (3/7/2025).

“Pertama memang Kerajaan ingin sekali kerja sama dengan Indonesia itu lebih kuat, dengan berbagai aspek. Selama ini kita urusannya umroh haji, tenaga kerja, tapi ini ingin usaha yang lebih luas. Maka dibentuk tadi Dewan Konsultasi Tertinggi, dipimpin Pak Presiden dengan

putra mahkota.

“Nanti ada anggota-anggotanya, ada tim kerja termasuk Pak Rosan, mungkin kami dan Pak Menag nanti tim kerja ya,” ujar Zulhas.

Zulhas menambahkan, Indonesia juga berharap proses perjanjian dagang dengan
Arab Saudi
dapat segera selesai. Pasalnya, saat ini masih terkendala mekanisme di Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang melibatkan beberapa negara.

Dulu kita ingin menyelesaikan

perjanjian pra-perdagangan

, tidak usah terburu-buru dulu. Nah itu memang agak lambat ya, karena di sini kan GCC, ada beberapa negara itu. GCC mereka harus sepakat. Oleh karena itu kita mengalami kesulitan, beberapa produk kita masuk ke sini. Nah tadi diminta agar

putra mahkota

“turun tangan, agar ini bisa cepat selesai. Karena itu payungnya ya. Kita malah bahkan sama UAE kan sudah CEPA itu, disini belum,” jelas Zulhas.

Tidak hanya itu, Zulhas menekankan bahwa dalam pertemuan tersebut juga disepakati rencana kerja sama investasi dengan nilai hampir 10 miliar dolar AS di bidang energi dan sektor lainnya.

“Baru kita bisa bekerja sama lebih luas, dan Pak Rosan tadi juga sudah disetujui nilainya hampir 10 miliar dolar AS untuk energi di berbagai bidang tadi. Kalau Haji tadi sudah ya,” kata Zulhas.

Selain masalah ekonomi, kedua pemimpin juga membahas isu geopolitik, khususnya pentingnya solusi dua negara untuk Palestina.

Intinya sangat ingin

putra mahkota

kerja sama dengan industri yang lebih luas sebagai sahabat sejati. Nah, yang kedua adalah kesepakatan mengenai geopolitik yang juga dibahas. Bahwa diperlukannya solusi dua negara, Palestina. Jadi pandangan yang sama terhadap situasi geopolitik di Timur Tengah. Saya kira itu kira-kira intinya. Makasih,” pungkas Zulhas.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like