Categories Berita

Pencarian Penambang Timah Hilang yang Diterkam Buaya di Sungai Pelaben Bangka, Tim SAR Gunakan Alat Setrum


Gurutekno, BELITUNG

– Seorang penambang timah bernama Febry Yansah (19) hilang diterkam buaya di Sungai Pelaben, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (2/7/2025) malam.

Berbagai upaya telah dilakukan Tim SAR Gabungan bersama warga untuk mencari keberadaan korban.

Mulai dari menyisiri sungai, menyelam, menggunakan drone, alat setrum hingga mendatangkan tiga pawang buaya. Namun hingga Kamis (3/7/2025) malam, pencarian warga pendatang asal Provinsi Bengkulu itu belum membuahkan hasil.

Pemantauan Bangka Pos Group pada Kamis (3/7/2025) pagi sekitar pukul 07.36 WIB, Tim SAR Gabungan menggunakan perahu kecil milik warga melakukan pencarian dari titik awal korban pertama kali diterkam buaya.

Tim bergerak menyisiri lokasi dengan membawa alat setrum atau sengatan listrik.

Alat setrum tersebut digunakan untuk menyetrum buaya yang diduga bersembunyi di dalam air dan masih membawa tubuh Febry Yansah.

Kurang lebih setengah jam proses pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan menggunakan perahu, namun korban tidak juga ditemukan.

Kemudian sekitar pukul 08.06 WIB, tim yang menggunakan perahu dan alat sentrum kembali ke daratan.

Kemudian, proses pencarian dilanjutkan oleh warga sekitar dengan menyelam secara manual untuk mencari korban.

“Pagi ini (Kamis, 3/7-red) kita lanjutkan proses pencarian menggunakan perahu dan alat setrum untuk menemukan korban yang hilang diterkam buaya semalam,” jelas Yurizal selaku komandan tim (Dantim) pencarian korban, Kamis (3/7/2025).

Yurizal menyebutkan, Rabu (2/7/2025) malam sejak mendapatkan informasi adanya seorang warga yang diterkam buaya, tim langsung melakukan proses pencarian.

Namun belum membuahkan hasil dan proses pencarian terus dilakukan.

“Tadi malam kita dapat informasi dari saksi, lalu kami lakukan proses pencarian tapi belum membuahkan hasil dan kita lanjutkan pagi ini dengan alat setrum hingga rencananya akan memanggil pawang buaya,” jelasnya.

Diyakini oleh Yurizal, pada Rabu (2/7/2025) malam selama proses pencarian korban di sekitar lokasi, beberapa buaya muncul, tetapi korban tidak terlihat di tempat kejadian hingga pencarian dilanjutkan pagi ini.

“Ada muncul semalam buaya lebih dari satu, tapi korban tidak tampak terlihat dan pagi ini buaya muncul lagi sedangkan korban masih belum ditemukan,” ungkap Yurizal.


Tiga Pawang

Sementara itu, berdasarkan pemantauan Bangka Pos Group sekitar pukul 10.50 WIB, tiga pawang buaya yang didatangkan dari Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, tiba di Sungai Pelaben.

Kemudian ketiganya didampingi oleh Ketua Relawan Laskar Sekaban, M. Achin, turun ke lokasi pertama kali Febry Yansah diterkam buaya.

“Iya ini pawang dari Bukit Layang kami bawa ke sini untuk bantu cari korban,” kata Acin.

Acin kemudian memanggil keluarga Febry Yansah untuk bertemu dengan pawang buaya.

“Di mana keluarga korban, pawang buaya ingin berbicara sebelum mencari korban,” katanya.

Tampak seorang perempuan yang mengaku kakak dari Febry Yansah dan seorang pria rekan korban mendatangi pawang buaya di tepi sungai.

“Mohon bantuannya, Pak (pawang-red), semoga korban cepat ditemukan,” ucap wanita tadi kepada pawang buaya.

Tak lama kemudian, ketiga pawang buaya ditemani M. Achin dan sejumlah keluarga korban menaiki ponton tempat korban pertama kali diterkam buaya.

Kemudian pawang buaya melakukan ritual, dimulai dengan duduk di atas ponton lalu membaca mantra-mantranya.

Setelah itu, pawang buaya menuju aliran sungai yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari tempat ponton terparkir dan kembali melakukan ritual seraya beberapa kali menyentuh air sungai serta membaca mantra.


Memperbaiki Ponton

Diketahui sebelum kejadian, Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 17.45 WIB, Febry Yansah sedang memperbaiki ponton TI sembari mendorongnya bersama seorang teman bernama Iwan di Sungai Pelaben, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Sekitar pukul 18.21 WIB, saat sedang mendorong ponton, Iwan melihat Febry diterkam buaya dan langsung ditarik ke dalam sungai.

Melihat kejadian itu, Iwan segera memberitahukan keluarga korban. Selanjutnya keluarga korban melapor ke Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan.

Setelah menerima informasi dari keluarga korban, Kansar Pangkalpinang memberangkatkan 1 tim penyelamat menuju lokasi kejadian di Sungai Pelaban.

Sesampainya di lokasi, Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescuer Kansar Pangkalpinang, Polairud Polda Babel, Satpolairud Polres Bangka, Babinsa Desa Air Anyir, Koramil, BPBD Bangka, Laskar Sekaban, masyarakat serta keluarga korban melakukan pencarian dengan menyisiri sungai menggunakan perahu kayu.

Bahkan Basarnas mengerahkan 1 unit drone DJI Mavic 3 Thermal untuk mendeteksi keberadaan suhu tubuh korban maupun hewan buas.

“Setelah menerima informasi, kami segera mengirimkan tim penyelamat untuk membantu mencari korban. Pencarian pada malam hari kami optimalkan dengan menggunakan pantauan visual drone termal. Masyarakat juga turut melakukan penyisiran dengan kapal kayu. Semoga upaya pencarian terhadap korban dapat segera membuahkan hasil,” kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Mada Oka Astawa, Kamis (3/7/2025).


Tambang Ilegal

Sementara itu, Kapolsek Merang Iptu Syarifuddin mengungkapkan bahwa aktivitas tambang di lokasi hilangnya korban merupakan tambang ilegal atau tanpa izin.

“Lokasi ini memang ilegal, sering dilakukan aktivitas tambang dan sudah lama,” ungkap Syarifuddin.

Ia mengaku, pihaknya sudah kerap kali mengimbau penambang untuk menghentikan aktivitasnya karena ilegal.

“Mereka ini mencari makan, jadi apa yang kami imbau tidak digubris. Seminggu tutup, tahu-tahunya buka lagi,” ujarnya.

Syarifuddin juga berharap korban segera ditemukan.

“Semoga korban ini segera ditemukan, mohon doanya semua,” tukasnya.

(v1)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like