Our news
– Jordi Amat resmi menjadi pemain baru Persija Jakarta. Bek Timnas Indonesia tersebut merupakan putra mahkota yang mendapat gelar pangeran dari Kerajaan Siau.
Jordi Amat telah diumumkan sebagai pemain baru Macan Kemayoran pada Sabtu (5/7). Dia mendapatkan kontrak berdurasi dua tahun, dengan opsi perpanjangan satu tahun.
Pemain yang lahir dan besar di Spanyol itu menjadi rekrutan ketiga Persija Jakarta. Jordi Amat menambah amunisi anyar Macan Kemayoran setelah penyerang lokal Eksel Runtukahu dan gelandang bertahan asal Brasil, Van Basten Sousa.
Sementara bagi Jordi Amat, Persija Jakarta adalah klub Indonesia pertama yang dia bela. Sebelumnya dia telah malang melintang di sejumlah kompetisi dunia, baik La Liga Spanyol hingga Liga Primer Inggris.
Meski namanya sudah terkenal di mana-mana dan menjadi salah satu pemain Timnas Indonesia, mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa Jordi Amat memiliki keturunan yang cukup istimewa. Berikut profil singkat Jordi Amat untuk mengenal lebih dekat sang bek.
Profil Jordi Amat
Jordi Amat Maas diketahui lahir di Canet de Mar-Spanyol, pada 21 Maret 1992. Pemain berusia 33 tahun itu memiliki darah campuran Indonesia dan Spanyol.
Darah Indonesia yang mengalir dalam tubuh Jordi Amat berasal dari pihak ayahnya. Lebih tepatnya, neneknya yang merupakan orang Makassar, Sulawesi Selatan. Neneknya kemudian melahirkan ayah Jordi Amat di Pulau Siau, Sulawesi Utara.
Ayah dari Jordi Amat memiliki nama Manalang Soelag Kansil. M. D Kansil adalah Raja Siau yang berkuasa pada tahun 1895-1909. Awalnya dia mengaku tidak percaya dengan darah leluhurnya.
Jordi sempat mengira cerita itu merupakan dongeng atau karangan dari neneknya. Tapi ternyata dia benar-benar seorang pangeran alias putra mahkota Kerajaan Siau.
“Saat masih kecil, nenek memang memberitahu bila saya adalah putra mahkota. Saya pikir itu hanya cerita semata, tidak lebih,” kata Jordi Amat.
Jordi Amat disebut juga sebagai generasi ketiga dari Raja M.D. Kansil Kerajaan Siau, Sulawesi Utara. Gelar pangeran pun diterimanya pada tahun 2022 dari Dewan Kerajaan Kesultanan Adat Nusantara (DEKKAN).
Selain memiliki darah keturunan yang istimewa, karier Jordi Amat juga terbilang spesial. Dia memulai kariernya di dunia sepak bola dari akademi sepak bola di Spanyol, mulai dari C.F. Canet de Mar hingga RCD Espanyol.
Bakatnya kemudian mencuri perhatian tim senior RCD Espanyol pada musim 2009/2010. Saat itu Espanyol ditangani oleh pelatih Argentina bernama Mauricio Pochettino.
Kemudian pada musim 2012/2013, Jordi Amat dipinjamkan ke Rayo Vallecano selama satu musim. Di sana, performanya semakin bersinar hingga mendapat kesempatan menghadapi dua megabintang sepak bola, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi.
Jordi Amat kemudian pergi ke Britania Raya, tepatnya negara Wales dengan memperkuat Swansea City pada tahun 2013. Ia menghabiskan waktu selama lima tahun hingga 2018, sebelum akhirnya kembali ke Spanyol membela Real Betis (2017–2018), Rayo Vallecano (2018–2020).
Jordi kemudian sempat mencoba kompetisi Belgia bersama klub KAS Eupen (2019–2022). Setelah itu, ia memutuskan untuk pindah ke Liga Super Malaysia agar lebih dekat dengan Indonesia. Amat bergabung dengan Johor Darul Takzim dengan status bebas transfer.
Karena pada tahun yang sama, Jordi Amat resmi menjadi WNI. Dia pun memperkuat Timnas Indonesia di ajang Piala AFF hingga saat ini.