Categories Gaya Hidup Pendidikan

Jahe Merah: Manfaat dan Perbedaannya dengan Jahe Biasa



Our news


,


Jakarta



Ginger merah
yang memiliki nama ilmiah Zingiber officinale var. rubrum, merupakan salah satu varietas jahe yang cukup populer dan banyak dibudidayakan di Indonesia.

Dibandingkan dengan jahe putih atau jahe biasa, jahe merah memiliki sejumlah keunggulan, baik dari segi rasa, kandungan senyawa aktif, maupun khasiatnya bagi kesehatan. Tidak hanya dimanfaatkan sebagai bumbu dapur, jahe merah juga menjadi bahan utama dalam berbagai produk herbal dan pengobatan tradisional.


Menurut



Jurnal Widya Kesehatan



Edisi 2019, jahe merah



(Zingiber officinale Roscoe)



atau jahe sunti merupakan jenis jahe yang pengolahannya lebih banyak dijadikan
obat herbal
daripada sebagai bumbu masakan. Kandungan senyawa seperti shogaol, gingerol, dan zingeron yang tinggi dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

The increasing public awareness of the importance of maintaining health naturally has also boosted the demand for red ginger, especially in the form of herbal drinks to enhance immunity, warm the body, and alleviate various health complaints.


Perbedaan dan Ciri-Ciri Jahe Merah

Agar tidak tertukar dengan jenis jahe lainnya, berikut beberapa ciri khas yang membedakan jahe merah dari jahe putih atau jahe gajah:

1. Warna Rimpang dan Kulit

Sesuai namanya, jahe merah memiliki kulit berwarna kemerahan dengan bagian dalam rimpang berwarna kuning. Warna merah ini menjadi salah satu tanda paling mudah untuk dikenali.

2. Ukuran dan Bentuk Rimpang

Jahe merah umumnya memiliki ukuran rimpang yang lebih kecil, pendek, dengan ruas yang rata. Serat pada rimpang jahe merah juga lebih besar dibandingkan jahe putih, sehingga teksturnya terasa lebih berserat saat diiris.

3. Rasa dan Bau

Jahe merah menawarkan rasa yang lebih pedas dan sedikit pahit dengan aroma yang lebih tajam. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan senyawa aktif seperti gingerol dan shogaol yang memberikan sensasi pedas sekaligus aroma khas pada jahe.

4. Kandungan Senyawa Aktif

Jahe merah dikenal memiliki konsentrasi senyawa bioaktif yang lebih tinggi, seperti minyak atsiri, gingerol, shogaol, paradol, zingeron, flavonoid, dan antioksidan lainnya. Kandungan senyawa inilah yang membuat jahe merah lebih efektif digunakan sebagai bahan baku obat herbal dan minuman kesehatan.


Manfaat Jahe Merah untuk Kesehatan

Berikut adalah berbagai manfaat jahe merah yang telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional maupun didukung oleh beberapa penelitian ilmiah.


1. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Kandungan antioksidan seperti gingerol, vitamin A, C, E, serta mineral seperti zat besi, seng, dan selenium pada jahe merah membantu memperkuat sistem imun. Konsumsi jahe merah dapat membantu tubuh melawan infeksi virus maupun bakteri penyebab penyakit.


2. Meredakan Peradangan dan Nyeri

Sifat anti-inflamasi yang kuat dari gingerol bermanfaat untuk meredakan peradangan, nyeri otot, sendi, dan kekakuan pada penderita radang sendi atau osteoarthritis. Jahe merah juga kerap digunakan untuk terapi tradisional mengurangi nyeri haid.


3. Melancarkan Sistem Pencernaan

Ekstrak minyak atsiri pada jahe merah dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan dengan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Staphylococcus aureus, Salmonella enteritidis, dan Escherichia coli, yang sering menjadi penyebab diare atau gangguan pencernaan.


4. Menurunkan Kolesterol dan Menjaga Kesehatan Jantung

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe merah secara rutin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida, sekaligus meningkatkan kolesterol baik (HDL). Efek ini membuat jahe merah bermanfaat dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.


5. Mencegah Perkembangan Sel Kanker

Jahe merah mengandung gingerol dengan sifat antikanker yang dapat membantu menghambat pertumbuhan sel
kanker
seperti kanker lambung, usus, prostat, dan payudara. Kendati demikian, jahe merah bukan pengganti pengobatan medis, melainkan dapat menjadi terapi pendukung.


6. Meningkatkan Stamina dan Energi

Dalam pengobatan tradisional, jahe merah digunakan sebagai tonik untuk meningkatkan stamina dan energi, terutama bagi orang yang mudah lelah. Kandungan senyawa aktifnya membantu melancarkan peredaran darah dan meningkatkan metabolisme.


7. Mengatasi Gangguan Pencernaan dan Mual

Jahe merah efektif membantu mengurangi rasa mual, termasuk mual pada ibu hamil (morning sickness), serta merangsang nafsu makan dengan membantu menghilangkan gas berlebih di saluran pencernaan.


8. Meredakan Sakit Kepala dan Radang Tenggorokan

Efek hangat jahe merah dapat membantu meredakan sakit kepala ringan. Kandungan minyak atsirinya juga efektif mengurangi peradangan di tenggorokan dan mengurangi batuk.


9. Maintaining Body Weight

Jahe merah sering digunakan sebagai bahan suplemen diet karena kemampuannya menekan nafsu makan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. Konsumsi jahe merah membantu proses pembakaran kalori sehingga mendukung program penurunan berat badan.


Naomy A. Nugraheni

dan

Delfi Ana Harahap

berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like