BERITA PONOROGO
– 125 siswa dari Kabupaten Ponorogo sudah siap untuk melaksanakan kegiatan belajar di Sekolah Rakyat, mulai dari tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA.
Total ada lima rombongan belajar (rombel), yakni satu rombel jenjang SD, dua rombel SMP, dan dua rombel SMA.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Ponorogo Arief Effendi mengatakan setiap kelas terdiri dari 25 peserta didik.
“Setiap rombongan belajar atau kelas terdiri dari 25 peserta didik. SD satu rombongan belajar, SMP dua rombongan belajar, dan SMA dua rombongan belajar,” kata Arief Effendi.
Selain itu, Arief akan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyiapkan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar.
“Info terbaru dari Kementerian PU, insya Allah minggu depan sudah memulai proses mobilisasi alat dan menyiapkan tenaga kerja untuk memperbaiki sarana penunjang sekolah rakyat,” jelasnya.
Arief juga menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di Sekolah Rakyat akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Sebagai informasi, Sekolah Rakyat merupakan upaya optimalisasi untuk mengentaskan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Sekolah Rakyat merupakan bagian dari upaya optimalisasi pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem sesuai Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 8 Tahun 2025,” jelas Arief.
125 siswa yang belajar di sekolah rakyat berasal dari keluarga desil satu dan tidak mampu.***
